Senin, 03 Agustus 2015

Keris, Sebuah Mahakarya Manusia [Bagian 1]


Keris adalah sebuah peralatan yang terbuat dari besi, besi baja, atau campuran logam lain dengan besi. Keris sangat erat dengan kehidupan masyarakat Jawa, bahkan keris dapat ditemukan di Sumatera, Malaysia, Brunei, hingga Mindanao Filipina. Keris sendiri mulai dikenal pada abad ke sembilan sebagaimana yang disebutkan pada Prasasti Karangtengah (824 M) dan Prasasti Poh (904 M).  Gambaran keris juga dapat kita lihat pada relief di dinding-dinding candi yang ada di Indonesia, salah satunya di candi Borobudur.

Keris dalam relief Borobudur (Wikipedia)

Keris adalah bukti peradaban manusia, dan keris adalah saksi sejarah perkembangan peradaban, khususnya bagi masyarakat Jawa. Pada masa berburu, keris merupakan senjata untuk mencari mangsa dan buruan. Peradaban berkembang, manusia tak lagi berburu dan hidup nomaden, manusia hidup menetap dan mulai menata sistem sosial. Dalam hal ini, keris adalah senjata untuk mempertahannkan diri dari serangan musuh agar teritorinya dapat terjaga. Saat ini, keris adalah senjata kehidupan, di mana manusia harus belajar akan filosofi-filosofi hidup yang sering disematkan secara simbolis oleh leluhur kita.

Saat ini, keris kebanyakan digunakan sebagai aksesoris pelengkap busana Jawa. Namun, banyak pula menganggap keris sebagai barang bertuah, atau bahkan sebagai investasi, sehingga keris yang dimilikinya dihias begitu indah dengan emas atau intan permata. Fungsi keris kembali kepada pemiliknya.

Keris

Aryo Kartono mengingatkan tentang fungsi keris melalui sebuah kalimat yang disampaikan oleh leluhur Jawa,

 “Janjine dudu jimat kemat, ananging agunging Gusti Kang Pinuji.”

Peringatan ini nampaknya lahir karena adanya bukti dan kehawatiran saat keris banyak dipuja dan disembah. Peringatan ini diberikan oleh leluhur kepada kita, generasi penerusnya, agar tidak terjebak pada pemahaman yang keliru tentang fungsi keris yang diagungkan,  karena sudah menjadi keharusan dan kepastian bahwa hanya Tuhan Yang Maha Agug-lah yang pantas untuk disembah dan dipuja. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar