Kamis, 13 Agustus 2015

Mengenal Kecerdasan Majemuk


Penyanyi adalah salah satu profesi dengan modal kecerdasan musik

Kecerdasan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan. Pun demikian, kecerdasan seseorang juga akan menjadi modal dalam menjalani kehidupan. Kemampuan seseorang untuk mendayagunakan kecerdasan dalam kehidupan juga menjadi salah satu penentu keberhasilannya dalam hidup bermasyarakat. Kecerdasan adalah anugerah dari Tuhan Yang Mahakuasa. Oleh karenanya, selain mensyukuri anugerah tersebut, mengasah dan menggunakan kecerdasan bagi kemakmuran bersama adalah hal yang lebih utama.

Kecerdasan (intellegence) adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu (Gardner, 1983). Kecerdasan lahir dari kompleksitas bagian-bagian tubuh manusia, baik pikiran, jiwa dan raga. Buku Frame of Mind: The Theory of Multiple Intellegences (Gardner, 1985) mengelompokkan kecerdasan ke dalam tujuh ranah, yaitu sebagai berikut:
1)      kecerdasan linguistik/bahasa,
Kecerdasan linguisti dikenal juga dengan istilah kecerdasan verbal. Dalam kategori ini, kecerdasan nampak dalam kepekaan seseorang dalam memilih, menggunakan dan mengolah kata menjadi sebuah makna yang sangat kompleks. Sebuah hal yang begitu rumit diungkapkan dalam bahasa yang sederhana, pun demikian sebaliknya, sesuatu hal yang sederhana dapat diungkapkan dalam sebuah pola bahasa yang rumit. Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan menyembunyikan atau menampakkan makna dari sebuah kata.

Seorang jurnalis, sastrawan ataupun orator pasti mempunyai kecerdasan ini. Seorang jurnalis menghadirkan kekuatan bahasa untuk menyajikan fakta-fakta, sedangkan seorang sastrawan memainkan bahasa dengan begitu indahnya. Bagi seorang orator, bahasa menjadi senjata untuk menghimpun perhatian dan kekuatan. Ir. Soekarno dan Chairil Anwar adalah contok tokoh yang memiliki kecerdasan linguistik yang menonjol.

2)      kecerdasan matematis-logis,
Kecerdasan tipe ini adalah kecerdasan yang paling sering diukur dan distadarisasi. Bagi sebagian masyarakat, seorang yang “cerdas” adalah seseorang yang memiliki kecerdasan matematis-logis yang sangat menonjol. Bapak B.J. Habibie adalah contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis-logis yang tinggi. Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan analitik dan saintifik dalam menyelesaikan permasalahan. Ahli komputer, ahli sains dan ahli matematika adalah beberapa profesi yang mensyaratkan kecerdasan tipe ini.

3)      kecerdasan ruang-spasial,
Kecerdasan ruang-spasial terkait dengan imajinasi tentang ruang dan merepresentasikannya ke dalam karya dimensional. Ahli desain grafis memiliki kecerdasan ini sangat menonjol. Kemampuan ruang-spasial juga dikuasai oleh para pelukis, kemampuan ini terkait dengan membahasakan pola lukisan menjadi sebuah wacana, bukan saja karya biasa. Picasso adalah salah satu tokoh yang memiliki kecerdasan ruang-spasial menonjol.

4)      kecerdasan kinestetis,
Kecerdasan kinestites berkaitan dengan kemampuan harmonisasi antara pikiran dengan pola gerak yang dihasilkan. Kecerdasan ini dapat diasah dengan menari, berolahraga dan bermain drama. Ketiga kegiatan tersebut berusaha menyelaraskan antara hal-hal yang sedang bermain dalam pikirannya dengan gerakan yang akan dilakukan. Seorang atlet adalah contoh seseorang yang memiliki kecerdasan kinestetis menonjol.

Kevin Sanjaya/Greysia Polii, pasangan atlet bulutangkis (Foto: PBSI)

5)      kecerdasan musik,
Musik adalah hal yang penuh dengan keindahan. Keindahan yang berarti keindahan yang sesungguhnya, atau bahkan sebaliknya, sebuah musik yang indah merupakan representasi dari kondisi yang begitu sedih dan tragis. Kemampuan seseorang untuk mengejawantah nada-nada untuk membangun suasana yang begitu mendalam adalah seseorang yang memiliki tipe kecerdasan ini. Musisi dan penyanyi adalah dua profesi yang mengharuskan seseorang fasih dalam memainkan kecerdasan musik ini.

6)      kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan terkait kemampuan untuk bersosialisasi, berbicara di khalayak, atau sekedar menjadi seorang kawan bicara yang enak dan mengasyikkan. Kecerdasan interpersonal lahir untuk mempuat hubungan antara satu individu dengan individu yang lain. Seorang guru, konselor dan politikus memiliki kecerdasan ini secara baik.

7)      kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, terkait dengan membangun kepribadian dan karakter yang kuat. Kecerdasan ini terwujud dalam sikap bijaksana yang tidak dapat direkayasa adanya. Tokoh-tokoh agama menjadi contoh konkrit dari adanya kecerdasan tipe ini.
Ketujuh kecerdasan tersebut bukan merupakan pengelompokan dari tipe-tipe kecerdasan yang dimiliki manusia. Tokoh psikologi lain menambahkan tipe kecerdasan lain yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi keberhasila seseorang, baik di bangku pendidikan maupun di dunia kerja. Kecerdasan tersebut meliputi kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensial. Banyaknya tipe kecerdasan yang dimiliki manusia akan berpengaruh pada gaya belajar dan karakter dasar seseorang. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar