Minggu, 09 Agustus 2015

Tari Sanjaya Rangin manggung di Rumah Sendiri

Penampilan Tari Sanjaya Rangin Sanggar Edi Peni & SMAN 1 Ngadirojo

Tari Sanjaya Rangin adalah tari tradisional karya pasangan Edi Suwito-Adi Peni dengan dibantu Bapak M. Kasim sebagai penata musik. Karya ini lahir pada tahun 2013 lalu, dan kemunculannya menyedot banyak perhatian dari berbagai kalangan. Tari Sanjaya Rangin berkisah tentang kiprah Raden Panji Sanjaya Rangin dalam upaya beliau untuk mengubah alas gung liwang liwung menjadi sebuah wilayah yang memiliki peradaban. Raden Panji Sanjaya Rangin sendiri merupakan seorang tokoh yang berilmu, baik ilmu jasmaniah maupun ilmu rohaniah. Ilmu inilah yang digunakan sebagai senjata untuk melakukan babad alas Lorok, sebuah wilayah di Pacitan timur.

Penguasaan atas ilmu dari seorang Sanjaya Rangin digambarkan oleh gerakan, properti hingga nada-nada yang digunakan untuk mengiri tari ini. Gandhewa (busur panah) yang dibawa oleh setiap penari merupakan simbol dari kesaktian sang Sanjaya Rangin.

Tari Sanjaya Rangin telah banyak mencicipi panggung, mulai dari lokal Lorok, Pacitan, Surabaya hingga ke Jakarta. Tarian ini juga menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Pacitan untuk menyambut Bapak Susilo Bambang Yudhoyono saat datang ke Pacitan sebagai Presiden, kala itu. Tadi malam (8/8/2015) tari Sanjaya Rangin dipentaskan oleh Sanggar Edi Peni Pacitan dan SMA Negeri 1 Ngadirojo di Pendopo Kecamatan Ngadirojo. Penampilan ini merupakan rangkaian lomba untuk menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di kecamatan Ngadirojo.

Tampil dengan undian 04, tari Sanjaya Rangin memukau masyarakat Ngadirojo yang tampak antusias memadati halaman Pendopo Kecamatan Ngadirojo. Selain lomba tari tradisional antar SMA/SMK, diperlombakan juga kesenian langen bekso yang diikuti oleh desa di kecamatan Ngadirojo. Dalam sambutan pembukaan acara, Bapak Camat Ngadirojo mengatakan bahwa acara ini merupakan ajang untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada generasi penerus bangsa, sehingga diharapkan budaya adiluhung yang ada tidak terkikis oleh waktu dan masuknya budaya lain ke negara kita. [PK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar